Paragraf~ Membaca intensif merupakan kegiatan menyerap informasi yang disajikan secara tertulis yang bertujuan untuk memahami dan menganalisis bahan bacaan yang bertujuan memahami dan menganalisis bahan bacaan secara teliti dan mendalam. Dalam membaca intensif, biasanya siswa akan disuruh untuk memahami dan menganalisis paragraf. Namun, untuk memahami dan menganalisis paragraf, kita terlebih dahulu paham apa itu yang dimaksud dengan paragraf dan jenis-jenisnya. Nah untuk itu pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan menghadirkan sebuah penjelasan mengenai Pengertian dan Jenis-jenis Paragraf beserta contoh-contohnya juga tentunya. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

Paragraf, Pengertian Paragraf, Jenis-jenis Paragraf, Paragraf Umum-Khusus, Paragraf Perbandingan dan Pertentangan, Paragraf Analogi, Paragraf dengan Contoh, Paragraf Sebab-Akibat, Paragraf Proses, Paragraf Klimaks.


Kata Paragraf ini sering disebut juga dengan alenia. Paragraf adalah unit pemikiran yang lebih tinggi atau lebih luas daripada kalimat. Oleh karena itu, paragraf adalah kumpulan dari sejumlah kalimat yang terkait dan mendukung satu ide. Dalam sebuah paragraf, ide menjadi jelas dengan uraian yang dinyatakan dalam bentuk kalimat penjelas.

Dalam sebuah paragraf, ada beberapa kalimat. Dari beberapa kalimat tersebut, biasanya ada kalimat yang berisi ide utama (main idea) dan ide pendukung (supporting idea). Gagasan utama adalah gagasan paling dasar atau gagasan utama dari gagasan lain (hal-hal umum). Gagasan utama kemudian dapat dikembangkan dengan gagasan lain yang mendukung (hal-hal tertentu). Gagasan pendukung menjadi penjelasan yang lebih jelas dan lebih dalam atau penjelasan dari gagasan utama. Gagasan pendukung dapat ditemukan dalam alasan dan perincian atau contoh deskripsi, yang bersumber dari gagasan utama.

B. Jenis-jenis Paragraf

Pola paragraf dalam tulisan bisa bervariasi. Berdasarkan pola pikir dalam menyusun kalimat utama, tiga pola paragraf dapat diidentifikasi, yaitu paragraf deduktif, paragraf induktif, dan paragraf campuran (deduktif-induktif). Paragraf diklasifikasikan sebagai pola deduktif jika kalimat utama terletak di awal paragraf, sedangkan jika kalimat utama terletak di akhir paragraf, itu diklasifikasikan sebagai paragraf bermotif induktif. Sementara itu, jika kalimat utama terletak di awal dan akhir paragraf, itu diklasifikasikan sebagai paragraf pola campuran (deduktif-induktif).

BACA LEBIH LANJUT:
  1. Penjelasan dan Contoh Paragraf Deduktif
  2. Penjelasan dan Contoh Paragraf Induktif

Berdasarkan teknik pengembangannya, beberapa pola paragraf dapat diidentifikasi, yaitu paragraf umum-spesifik, perbandingan dan kontradiksi, analogi, contoh, sebab-akibat, proses, dan klimaks-antiklimaks.

1. Paragraf Umum-Khusus 

Paragraf umum khusus adalah paragraf yang dimulai dengan kalimat topik atau gagasan utama dan diikuti oleh kalimat atau penjelasan terperinci.

Contoh: Dalam pendidikan, agama memiliki fungsi ganda, yaitu fungsi motivasi dan fungsi psikologis. Sebagai motivasi, agama berfungsi untuk menumbuhkan etika positif dan etika puritan, sedangkan dalam fungsi psikologis, agama adalah untuk memberikan kedamaian ketika pikiran seseorang terguncang dan ketika nafsu sedang kacau untuk mencari kepuasan dalam melanggar hak-hak kewajiban seseorang. Agama, yang terakhir berfungsi sebagai pedoman ketika seseorang hanya ingin menyeberang dan pada saat yang sama memberikan bimbingan sehingga seseorang tidak hanyut dalam zaman kegilaan, yaitu ketika dunia penuh dengan perilaku konformis negatif, tidak jelas mana yang salah dan mana yang benar.

Dari contoh di atas, kita bisa lihat bahwa kalimat pertama dari paragrap tersebut merupakan gagasan utamanya; sedangkan kalimat seterusnya merupakan penjabaran dari gagasan utama yang disebut pada awal kalimat.

2. Paragraf Perbandingan dan Pertentangan

Paragraf perbandingan dan kontradiksi adalah paragraf yang dikembangkan dengan mengungkapkan persamaan dan perbedaan antara dua hal atau lebih.

Contoh: Ada dua pendapat yang pro dan kontra tentang ujian akhir nasional (UAN). Bagi mereka yang pro, UAN diperlukan untuk mengukur kompetensi siswa dalam mengambil pendidikan dan pada saat yang sama untuk melihat kualitas pendidikan secara umum. Sementara itu, untuk yang kontra, UAN tidak diperlukan karena hanya akan membuang-buang dana dan kualitas siswa antar sekolah di Indonesia tidak sama karena kondisi dan fasilitasnya berbeda-beda.

Contoh di atas sudah jelas menjelaskan perbandingan dan kontradiktif (pertentangan) antara pihak yang pro dan kontra terhadap isu ujian akhir nasional (UAN). Paragraf jenis ini dikembangkan dengan menghadirkan daftar alasan-alasan mengapa terdapat pihak yang pro terhadap suatu isu ataupun yang kontra terhadap isu yang sama.

3. Paragraf Analogi

Analogi paragraf adalah paragraf yang dikembangkan dengan membandingkan secara analogi antara sesuatu yang telah dikenal secara umum dengan sesuatu yang tidak atau kurang dikenal oleh masyarakat. Hal yang analog di sini adalah karakteristik atau karakteristik hal / benda.

Contoh: Filsafat dapat disamakan dengan kekuatan militer yang merebut pantai untuk pendaratan infanteri. Tentara infanteri disamakan dengan sains. Ini adalah filosofi yang memenangkan pijakan untuk kegiatan ilmiah, sementara ilmu berusaha untuk memotong gunung dan melanggar hutan. Filsafat menyerahkan bidang yang dimenangkan ini ke pengetahuan lain.

Berbeda dengan paragraf pertentangan, paragraf anologi lebih bersifat menyamakan (menganalogikan) suatu topik. Jika paragraf pertentangan menyajikan dua topik yang saling bertentangan (pro dan kontra), sebaliknya paragraf analogi menyajikan penyampaian dua topik yang disamakan atau dianlogikan. Contoh di atas sudah jelas menggambarkannya.

4. Paragraf dengan Contoh

Paragraf dengan contoh adalah paragraf yang dikembangkan dengan mengungkapkan contoh sehingga paragraf menjadi lebih konkret.

Contoh: Untuk mengejar ketertinggalan di daerah pedesaan, baik di bidang pembangunan dan pengetahuan, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah. Misalnya, dengan menjalankan program ABRI (sekarang TNI) ke desa yang sering disebut AMD. Hasilnya tidak buruk, seperti perbaikan jalan, pembangunan jembatan, dan restorasi desa. Contoh lain adalah Program Layanan Masyarakat (KKN) yang dilakukan oleh siswa. Hasil positif telah dinikmati oleh masyarakat desa yang bersangkutan, misalnya menambah pengetahuan masyarakat, memberantas buta huruf, meningkatkan kesehatan dan gizi, dan sebagainya.

Paragraf ini adalah paragraf yang menurut saya paling mudah untuk dibuat. Kenapa? Karena dalam penulisan paragraf jenis ini kita hanya diharuskan menuliskan satu kalimat yang memuat ide utama yang kemudian diikuti oleh contoh-contoh sebagai penjelas (pendukung) dari ide utama yang telah disebutkan.

5. Paragraf Sebab-Akibat

Paragraf sebab dan akibat adalah paragraf yang dikembangkan dengan menyatakan penyebabnya pertama kali sebagai gagasan utama, kemudian dampaknya sebagai gagasan penjelasan, atau sebaliknya.

Contoh: Hampir setiap pagi dan sore, Ir. Juanda di depan Pasar Simpang Bandung terlihat semrawut. Lebih dari setengah lebar jalan kendaraan digunakan oleh pedagang kaki lima untuk menjajakan dagangan mereka. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah membuat pengaturan dan kontrol terhadap PKL. Ini terpaksa dilakukan, mengingat pelanggaran para pedagang di tempat itu telah melewati batas yang menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Dari contoh diatas kita bisa mengetahui bahwa kalimat pertama dan kedua merupakan sebab, sedangkan dua paragraf terkahir merupakan akibatnya.

6. Paragraf Proses

Paragraf proses adalah paragraf yang dikembangkan dengan mengurutkan tindakan atau tindakan untuk menghasilkan sesuatu.

Contoh: Misalnya, kita melihat pertemuan angka-angka Gemini 7 pada 15 Desember 1965. Gemini 7 telah menghabiskan berhari-hari dalam sirkulasi sirkulernya dengan ketinggian 294 km. Faktanya, bidang lintasan Gemini 7 telah dihitung sama dengan bidang peluncuran Gemini 6. Ini bisa terjadi setiap hari karena gerakan rotasi bumi. Jarak antara Gemini 7 dan Gemini 6 hanya 25 km. Jarak beberapa km diselesaikan pada fase terakhir selama 30 menit. Dengan berulang kali menetapkan arah, mengukur jarak dan akselerasi, akhirnya Gemini 6 dan Gemini 7 bertemu.

7. Paragraf Klimaks

Paragraf klimaks adalah paragraf yang dikembangkan dengan uraian ide dari ide terendah, terendah atau paling sederhana ke ide tertinggi atau paling kompleks. Sementara itu, paragraf antiklimaks adalah sebaliknya.

Contoh: Ketika jumlah siswa tidak banyak, pembangunan ruang kelas di kampus kami cukup lebar 5 x 6 m. Setelah jumlah siswa telah diterima cukup banyak, yaitu per kelas mencapai 50 siswa, ruang kelas yang ada tidak lagi representatif. Untuk itu, perlu menyediakan ruang kelas dengan kapasitas 50 siswa, dan bahkan perlu disediakan berbagai ruang dengan kapasitas di atas 50 orang. Dengan demikian, pada tahun fiskal ini, ruang kelas yang representatif akan dibangun, masing-masing seluas 10 x 15 m. Selain itu, ruang sidang, ruang pertemuan, ruang seminar, dll. Akan dibangun dengan kapasitas lebih dari 100 orang.

Semoga artikel Bahasa Indonesia di atas tentang Pengertian dan Jenis-jenis Paragraf di atas bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan sobat sekalian. Apa bila ada suatu kesalahan, baik dari segi penulisan, isi, atau apa pun, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like atau share ke teman-teman lainnya juga ya. Terima kasih… ^^Maju Terus Pendidikan Indonesia^^