Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial ~ Telah dijelaskan bahwa sifat perubahan sosial itu tetap, artinya perubahan akan selalu terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Perubahan-perubahan tersebut mempunyai berbagai bentuk, ada perubahan sosial yang cepat (revolusi), ada juga yang lambat (evolusi); ada juga yang berdampak kecil, ada juga yang mempunyai dampak besar; ada juga perubahan yang dikehendaki, ada pula yang tidak dikehendaki. Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan menghadirkan bentuk-bentuk perubahan sosial tersebut. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
![]() |
Bentuk-bentuk Perubahan Sosial (Penjelasan & Contoh) |
Berdasarkan cepat lambatnya proses perubahan, perubahan sosial dibedakan menjadi dua, yaitu evolusi serta revolusi. Berikut ini adalah masing-masing penjelasannya beserta misalnya.
1. Evolusi
Evolusi ialah bentuk perubahan sosial yang memerlukan waktu lama serta biasanya ialah rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Perubahan sosial jenis ini terjadi secara alami tanpa direncanakan oleh manusia. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, serta kondisi-kondisi baru, yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Perubahan ini terjadi melalui tahapan-tahapan dari yang sederhana menjadi maju. misalnya: kehidupan masyarakat Badui di Banten. Mereka mengalami perubahan secara lambat, terutama dalam teknologi serta pendidikan. Walaupun ada sebagian dari masyarakat Badui yang sudah melek akan teknologi serta pendidikan, namun ada beberapa dari mereka yang masih mempertahankan kebudayaan lama mereka.
2. Revolusi
Sebaliknya, Revolusi ialah bentuk perubahan sosial yang terjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan bentuk perubahan sosial evolusi. Perubahan sosial cepat tersebut mengenai dasar-dasar ataupun sendi-sendi pokok dari kehidupan masyarakat ataupun lembaga kemasyarakatan. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi ada yang direncanakan terlebih dahulu serta ada yang tidak direncanakan. Karena perubahan yang terjadi pada revolusi bersifat cepat, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam proses perubahan sosial tersebut terjadi konflik di dalam masyarakat. Adapun ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun mampu memakan waktu lama. Pada umumnya, suatu perubahan dianggap sebagai perubahan cepat karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan, politik, ekonomi, serta hubungan antar manusia.
Contoh perubahan sosial revolusi adalah revolusi industri. Walaupun proses revolusi industri membutuhkan waktu yang relatif lama yaitu sekitar satu abad. Walaupun jangka waktunya relatif lama, namun revolusi industri menyebabkan terjadinya perubahan sendi-sendi masyarakat. Revolusi industri bukan hanya menyangkut perubahan mendasar di bidang industri, namun juga telah menyebabkan terjadinya perubahan besar-besaran di bidang kebudayaan, politik, serta kehidupan sosial. Revolusi industri mengubah cara orang bekerja, hubungan antara buruh serta majikan, serta struktur sosial yang juga berubah. Contoh lain dari perubahan sosial revolusi adalah kemerdekaan Indonesia.
Berdasarkan besar kecilnya dampak perubahan, perubahan sosial dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan kecil serta besar. Berikut ini adalah masing-masing penjelasannya.
1. Perubahan Kecil
Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung ataupun berarti bagi masyarakat. Misalnya perubahan mode pakaian, bentuk rumah, serta mainan anak yang tidak akan membawa pengaruh yang berarti bagi masyarakat dalam keseluruhannya.
2. Perubahan Besar
Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat serta lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, serta stratifikasi masyarakat. misalnya adalah adanya industrialisasi. Industrialisasi telah mengubah masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Perubahan itu memberikan pengaruh dalam kehidupan masyarakat, seperti terlihat dalam hubungan antarsesama.
Berdasarkan proses terjadinya, perubahan sosial mampu dibedakan menjadi perubahan yang dikehendaki, serta perubahan yang tidak dikehendaki. Berikut adalah penjelasan serta misalnya.
1. Perubahan yang Dikehendaki
Berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat mampu dikategorikan sebagai perubahan yang terencana ataupun dikehendaki serta perubahan tidak terencana ataupunt tidak dikehendaki. Perubahan yang dikehendaki melibatkan adanya pihak tertentu yang menjadi agen perubahan (agent of change). Agen inilah yang merencanakan, melaksanakan, serta mengawasi jalanya perubahan berdasarkan aspirasi yang ditangkap dari warga masyarakat. Usaha yang dilakukan agen perubahan untuk mempengaruhi masyarakat secara teratur serta terencana agar terjadi perubahan ke arah yang diinginkan disebut rekayasa sosial (social engineering) ataupun perencanaan sosial (social planning). Contoh perubahan sosial yang dikehendaki adalah peristiwa reformasi tahun 1998.
2. Perubahan yang tidak Dikehendaki
Perubahan sosial yang tidak dikehendaki ataupun yang tidak direncanakan ialah perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat serta mampu menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Contoh perubahan yang tidak dikehendaki adalah penyalahgunaan teknologi internet. Teknologi internet yang semula digunakan untuk mempermudah komunikasi serta berbagi informasi, disalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan negatif yang mampu merusak moral.
Demikianlah penjelasan mengenai Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial. Semoga dari penjelasan di atas kita mampu lebih tahu serta memahami apa itu yang dimaksud dengan perubahan sosial. Tidak lupa, jika terdapat suatu kesalahan baik berupa penulisan maupun isi penjelasan, mohon kiranya kritik serta saran yang membangun dari pembaca sekalian. Terima kasih…